Saturday, March 21, 2020

Dari rakyat,oleh rakyat,untuk rakyat,desinfektan satu halaman rumah hambat wabah

Dahulu leluhur berperang melwan pnjajah Belanda yg di dukung peralatan sdh modern dan para leluhur hanya bermodalkan bambu runcing
Namun mereka bersatu seia sekata
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Begitulah semboyannya dn akhirnya mereka menang...

Sekarang berperang melwan korona sebaiknya kita bersatu walau serba terbatas Jgnlah serta merta menyalahkan pemerintah
Jgn menunggu di layani,sadari jumlah meraka terbatas di banding jumlah rakyat....
rakyat sebaiknya proaktif membantu pemerintah...
Ingat.....!!!!!!
Dari rakyat,
Oleh rakyat
Untuk rakyat

Gerakan kesadaran dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat di mulai dari tiap rumah tangga membuat desinfektan dn menyemprotkan pd halaman rumah masing2 maka akan ada gerakan jutaan desinfektan yg di lakukan di negeri ini,gerakan ini akan mampu menghambat penyebaran wabah
Dgn bersatunya rakyat kita "BISA"...💪💪💪
Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh

#wabah pasti berlalu
#Waktu adlah raja

Thursday, March 19, 2020

Cakepan leluhur sebagai usaha alternatif penangkal wabah penyakit


Wabah penyakit ternyata sdh pernah melanda bumi pertiwi ini bisa di lihat dari beberapa lontar cakepan leluhur yg msh di warisi sampai sekarang.

Dengan majunya jaman dan di dukung peralatan yg canggih dlm dunia medis tdklah menjamin wabah penyakit bisa di cegah.
Mengikuti arahan tim medis sebagai langkah tepat di tengah merebaknya wabah virus.

Di samping menjaga kondisi tubuh tetap fit ada juga usaha secara niskala di antaranya menggunakan warisan leluhur berupa rerajahan yg bisa di pakai jimat,patut di dukung karena yg namanya usaha mesti di jalankan.

Berikut di sampaikan beberapa rerajahan dan ucapan mantranya yg bisa di pakai namun jangan tinggalkan pedoman pada perilaku hidup sehat dan tata cara pencegahan sesuai arahan tim medis.
Rerajahan sebelum di pakai di mohonkan tirta pasupati dan di buatkan sesajen semampunya di merajan kemulan dan di mohonkan anugrah agar terhindar dari segala serangan wabah penyakit.

Tips mantra 
Maha Mantra Mrtyunjaya
di ucapkan sesering mungkin konon Maha Rsi Markendeya pernah terselamatkan oleh mantra ini

"Om tryambakam yajamahe
Sugandim pusti wardanam
Urwaukam iwabandanam
Mrtyor mrtyur muksiya mamrtat"


Rahayu
Semoga wabah cepat berlalu
#Jmk Gde Garnida#

Sumber : cakepan jejimatan

Friday, March 6, 2020

Pemangku adalah pahlawan tanpa tanda jasa


Pemangku dalam agama Hindu belakangan menjadi primadona nampaknya ada daya tarik tersendiri sehingga banyak yang berminat menjadi pemangku adalah sebuah perkembangan  baik buat Agama Hindu kedepannya di mana semakin banyak umat yang ngayah menjadi pemangku maka akan semakin banyak yang menuntun umatnya ke jalan dharma.
Namun perlu di garis bawahi keinginan yang mulia ini mestinya di imbangi dengan meminta pembelajaran dari seorang Guru agar dalam pengabdiannya tidak terjadi ketimpangan dengan ajaran Dharma sehingga menjadi pemangku betul-betul sesuai sesana (kode etik) kepemangkuan.

Kata pemangku berasal dari kata pe,mang dan ku yang berarti pe = pastika,mang = aksara suci,ku = kukuh jadi pemangku bermakna pastika pamikukuh aksara suci,yang di maksud disini beliaulah yang mengajegkan ajaran suci Agama Hindu.

Menjadi pemangku dalam sebuah pura bukanlah  perkara mudah,tanggung jawab yang di emban sangatlah besar bukan saja dalam urusan niskala tapi juga dalam sekala untuk itu di perlukan persiapan mental dan fisik,namun anehnya pemangku yang sudah usianya usur fisiknya masih kuat menjalankan kewajiban entah dari mana memperoleh energi itulah profesi pemangku jika sudah di jalankan dengan benar sepertinya ada perasaan antara percaya dan tidak.

Karena kewajiban ngayah pada umat dan pada tuhannya terkadang keperluan keluarga di nomor duakan begitulah kadang kadang seorang pemangku yang dalam pengabdiannya tak kenal lelah,waktu dan segala kondisi selalu mereka jalani dengan ikhlas
Selain mengabdi pada umat,tanggung jawab pemangku terhadap sebuah pura yang di emongnya sangatlah besar,bagaimana beliau menjaga aset (duwe) pura agar tidak hilang sehingga hampir separuh waktunya di habiskan di pura.
Bisa di bayangkan tugas dan tanggung jawabnya yang begitu besar maka janganlah sepenuhnya membebankan penjagaan aset (duwe) kepada pemangku,sebagai umat Hindu sudah sewajibnya juga menjaga aset (duwe) sebuah pura shingga hal yang tidak di inginkan bisa di hindari.

Jika alasan menjadi pemangku hanyalah karena mendapat sesari tidaklah benar demikian,berapa penghasilan dari sesari ? cobalah tanya..! sebagian besar menjadi pemangku karena petunjuk niskala bahkan kebanyakan menolak sampai mendapat penderitaan yang tiada berakhir,dapatlah disimpulkan menjadi pemangku bukanlah karena sesari tetapi karena ada panggilan dari niskala sehingga mereka melakoni menjadi pemangku, dengan tulus dan ikhlas.

Dengan memahami ini maka janganlah mencibir pemangku,karena mereka murni ngayah yang merupakan panggilan niskala,entah berapa jasanya beliau dengan menyelesaikan banyak upacara mulai yang kecil sampai yang besar,sehingga jasanya hampir mirip dengan jasa seorang Guru di sekolah,bedanya kalau Guru mendapat gaji dan uang pensiun sedangkan pemangku tidak.

Oleh karenanya maka tidaklah berlebihan jika seoarang pemangku di juluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena jasa beliau tidak sebanding dengan materi yang beliau terima.
Marilah hormati seorang pemangku yang ngayah tak kenal lelah,melayani ribuan umat dengan tulus,jika pemerintah belum bisa memberikan perhatian yang bisa mensejahterakan pemangku ,sebagai umat Hindu seyogyanya ikut memberikan perhatian sewajarnya agar beliau fokus dalam memberikan pengabdian pada umatnya.


Rahayu
Kirang langkung ampura

Monday, March 2, 2020

memaksa menjodohkan anak sebuah ambisi,orang tua senang anak tertekan

Oleh : Jmk Gde Garnida

Siapa yg tak kenal cerita siti nurbaya,itu merupakan sebuah contoh buruk akan dampak dari pada sebuah perjodohan yg tak di dasari rasa cinta yg mendalam.seharusnya cerita ini menjadi pengalaman berharga buat para orang tua agar kejadian yg bisa berakibat fatal tdk terjadi pada buah hatinya.

Tak selamanya cerita ini menjadi teladan,di jaman serba modern masih ada orang tua yg memaksa menjodohkan anaknya baik laki maupun perempuan dengan berbagai alasan,sebenarnya tdk apa apa kalau anak memang punya dasar suka sama suka maka akan menjadi berkah buat orang tua,anak senang,ambisi orang tua terpenuhi,namun bagaimana jika anak mempunyai pilihan lain selain pilihan orang tuanya..

Adalah masalah timbul ketika si anak menolak apa kemauan orang tua,maka orang tua yg sudah berambisi dengan pilihan hatinya bukan pilihan anaknya,maka akan melakukan segala upaya agar anak mau menerima apa kemauan orang tuanya,mulai dari menakuti kemudian mengancam si anak agar apa kemauannya berhasil terwujud.si anak yg takut ancaman orang tua akan menuruti perintahnya walaupun bukan pilihan hatinya,dalam hal seperti ini amat riskan karena bahtera rumah tangga bisa gagal di tengah jalan,apalagi si orang tua sdh meninggal maka tak akan ada yg menghalangi kemauan anak.

Bukankah pengalaman adalah guru yg paling berharga ? Kenapa masih saja terjadi ketika menentukan rasa cinta yg seharusnya keluar dari hati,bukankah cinta itu tumbuh dari hati ? Jika ya,maka menuruti kata hati anak adalah pilhan bijak bukan menuruti hati orang tua,karena cinta tumbuh dari hati sang pencinta dengan yg di cinta bukan dari hati orang lain.karena menuruti pilihan orang lain bukanlah cinta sejati.

Dalam Hindu ada di sebut sad atatayi,di mana ada bagian yg di sebut memaksakan kehendak yg dilarang,jika memahami ajaran ini semestinya orang tua berpikir kalau mau menjodohkan anaknya,sadarilah apa yg sedang di usahakannya tdk sesuai dengan ajaran sad atatayi,janganlah karena ambisi semata yg harus terpenuhi shingga anak di korbankan demi suatu tujuan,alangkah berdosanya jika demikian,seperti kata pepatah 'bersenang senang di atas penderitaan orang lain' dlm hal memaksakan anak untuk menerima pilihan orang tuanya yg di untungkan adalah orang tua,sedangkan si anak demi memenuhi ambisi orang tuanya rela tertekan dalam penderitaan.

Sungguh sulit menerima orang yg bukan pilihan hatinya,bisa di bayangkan perasaan si anak,memang semua orang tua menginginkan anaknya hidup bahagia adalah wajar,bukankah jodoh di tangan tuhan,kenapa orang tua yg menentukan,,wujudkan keinginan baik sebagai orang tua dengan jalan yg benar perbanyaklah berbuat baik atau kurangi berdosa adalah upaya baik buat masa depan anak anaknya.hentikan upaya perampasan kebahagian anak biarkan anak berexpresi dan menjatuhkan pilihannya sesuai hati nuraninya karena cinta sejati tumbuh dari hati nurani,bukan atas anjuran atau intervensi orang lain

Terimalah yg menjadi pilihan hatinya dan syukurilah semuanya astungkare akan indah pada waktunya.


Rahayu
Waktu adalah raja