Friday, March 6, 2020

Pemangku adalah pahlawan tanpa tanda jasa


Pemangku dalam agama Hindu belakangan menjadi primadona nampaknya ada daya tarik tersendiri sehingga banyak yang berminat menjadi pemangku adalah sebuah perkembangan  baik buat Agama Hindu kedepannya di mana semakin banyak umat yang ngayah menjadi pemangku maka akan semakin banyak yang menuntun umatnya ke jalan dharma.
Namun perlu di garis bawahi keinginan yang mulia ini mestinya di imbangi dengan meminta pembelajaran dari seorang Guru agar dalam pengabdiannya tidak terjadi ketimpangan dengan ajaran Dharma sehingga menjadi pemangku betul-betul sesuai sesana (kode etik) kepemangkuan.

Kata pemangku berasal dari kata pe,mang dan ku yang berarti pe = pastika,mang = aksara suci,ku = kukuh jadi pemangku bermakna pastika pamikukuh aksara suci,yang di maksud disini beliaulah yang mengajegkan ajaran suci Agama Hindu.

Menjadi pemangku dalam sebuah pura bukanlah  perkara mudah,tanggung jawab yang di emban sangatlah besar bukan saja dalam urusan niskala tapi juga dalam sekala untuk itu di perlukan persiapan mental dan fisik,namun anehnya pemangku yang sudah usianya usur fisiknya masih kuat menjalankan kewajiban entah dari mana memperoleh energi itulah profesi pemangku jika sudah di jalankan dengan benar sepertinya ada perasaan antara percaya dan tidak.

Karena kewajiban ngayah pada umat dan pada tuhannya terkadang keperluan keluarga di nomor duakan begitulah kadang kadang seorang pemangku yang dalam pengabdiannya tak kenal lelah,waktu dan segala kondisi selalu mereka jalani dengan ikhlas
Selain mengabdi pada umat,tanggung jawab pemangku terhadap sebuah pura yang di emongnya sangatlah besar,bagaimana beliau menjaga aset (duwe) pura agar tidak hilang sehingga hampir separuh waktunya di habiskan di pura.
Bisa di bayangkan tugas dan tanggung jawabnya yang begitu besar maka janganlah sepenuhnya membebankan penjagaan aset (duwe) kepada pemangku,sebagai umat Hindu sudah sewajibnya juga menjaga aset (duwe) sebuah pura shingga hal yang tidak di inginkan bisa di hindari.

Jika alasan menjadi pemangku hanyalah karena mendapat sesari tidaklah benar demikian,berapa penghasilan dari sesari ? cobalah tanya..! sebagian besar menjadi pemangku karena petunjuk niskala bahkan kebanyakan menolak sampai mendapat penderitaan yang tiada berakhir,dapatlah disimpulkan menjadi pemangku bukanlah karena sesari tetapi karena ada panggilan dari niskala sehingga mereka melakoni menjadi pemangku, dengan tulus dan ikhlas.

Dengan memahami ini maka janganlah mencibir pemangku,karena mereka murni ngayah yang merupakan panggilan niskala,entah berapa jasanya beliau dengan menyelesaikan banyak upacara mulai yang kecil sampai yang besar,sehingga jasanya hampir mirip dengan jasa seorang Guru di sekolah,bedanya kalau Guru mendapat gaji dan uang pensiun sedangkan pemangku tidak.

Oleh karenanya maka tidaklah berlebihan jika seoarang pemangku di juluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena jasa beliau tidak sebanding dengan materi yang beliau terima.
Marilah hormati seorang pemangku yang ngayah tak kenal lelah,melayani ribuan umat dengan tulus,jika pemerintah belum bisa memberikan perhatian yang bisa mensejahterakan pemangku ,sebagai umat Hindu seyogyanya ikut memberikan perhatian sewajarnya agar beliau fokus dalam memberikan pengabdian pada umatnya.


Rahayu
Kirang langkung ampura

No comments:

Post a Comment