Tuesday, January 7, 2020

BERYADNYA TIDAK MESTI MAHAL

Yadnya adalah korban suci yg tulus iklas,maka setelah melakukan gelaran yadnya tdk boleh ada rasa penyesalan,untuk itu perlu suatu pertimbangan matang dlm melakukan gelaran yadnya agar hasil yg ingin di capai bisa maksimal.

Keberhasilan suatu yadnya tdk diukur dari mahalnya yadnya atau besarnya yadnya,akan tetapi ada beberapa hal pokok yg di syaratkan dlm membangun suatu yadnya sehingga tingkat keberhasilan menjadi maksimal maka,beryadnya tdk perlu mahal,sesuaikan dgn kemampuan,agar terjadi keseimbangan yg akan memunculkan keharmonisan..!

Dengan tdk ada maksud merendahkan bagi yg punya harta lebih,dn juga bagi yg kurang mampu agar jgn merasa rendah diri dlm beryadnya,karena Hindu sesungguhnya mengajarkan pola hidup sederhana.

Di dlm lontar yadnya prakerti disebutkan ketika melakukan gelaran yadnya,di berikan pilihan sesuai dgn kemampuan,mulai yg terkecil sekalipun sampai yg terbesar,ini bukti Hindu mengajarkan umatnya sangat fleksibel dlm beryadnya di mana tdk ada keharusan yadnya itu harus mahal.

Di tinjau dari segi kwalitas maka yadnya di bedakan menjadi tiga yaitu
1.satwika yadnya
2.rajasika yadnya
3.tamasika yadnya

Tamasika yadnya
Yadnya dgn kwalitas paling rendah,di mana yg beryadnya tdk tahu arti dan tujuan yadnya

Rajasika yadnya
Yadnya dgn kwalitas sedang,di mana gelaran yadnya yg di lakukan dgn menonjolkan kemewahan yg bertujuan agar masyarakat yg hadir berdecak kagum

Satwika yadnya
Yadnya dgn kwalitas paling tinggi
Yadnya ini adlah yadnya yg di gelar merupakan kebalikan dari tamasika yadnya dan rajasika yadnya

Ada sebuah petuah para tetua bali 'sikutang ken ragane' adalah local genius yg mengandung suatu kebenaran dn sebuah petuah yg patut di  jadikan teladan (rule model) 🙏🙏🙏

Oleh : Jmk Gde Nym Garnida

No comments:

Post a Comment