Monday, March 2, 2020

memaksa menjodohkan anak sebuah ambisi,orang tua senang anak tertekan

Oleh : Jmk Gde Garnida

Siapa yg tak kenal cerita siti nurbaya,itu merupakan sebuah contoh buruk akan dampak dari pada sebuah perjodohan yg tak di dasari rasa cinta yg mendalam.seharusnya cerita ini menjadi pengalaman berharga buat para orang tua agar kejadian yg bisa berakibat fatal tdk terjadi pada buah hatinya.

Tak selamanya cerita ini menjadi teladan,di jaman serba modern masih ada orang tua yg memaksa menjodohkan anaknya baik laki maupun perempuan dengan berbagai alasan,sebenarnya tdk apa apa kalau anak memang punya dasar suka sama suka maka akan menjadi berkah buat orang tua,anak senang,ambisi orang tua terpenuhi,namun bagaimana jika anak mempunyai pilihan lain selain pilihan orang tuanya..

Adalah masalah timbul ketika si anak menolak apa kemauan orang tua,maka orang tua yg sudah berambisi dengan pilihan hatinya bukan pilihan anaknya,maka akan melakukan segala upaya agar anak mau menerima apa kemauan orang tuanya,mulai dari menakuti kemudian mengancam si anak agar apa kemauannya berhasil terwujud.si anak yg takut ancaman orang tua akan menuruti perintahnya walaupun bukan pilihan hatinya,dalam hal seperti ini amat riskan karena bahtera rumah tangga bisa gagal di tengah jalan,apalagi si orang tua sdh meninggal maka tak akan ada yg menghalangi kemauan anak.

Bukankah pengalaman adalah guru yg paling berharga ? Kenapa masih saja terjadi ketika menentukan rasa cinta yg seharusnya keluar dari hati,bukankah cinta itu tumbuh dari hati ? Jika ya,maka menuruti kata hati anak adalah pilhan bijak bukan menuruti hati orang tua,karena cinta tumbuh dari hati sang pencinta dengan yg di cinta bukan dari hati orang lain.karena menuruti pilihan orang lain bukanlah cinta sejati.

Dalam Hindu ada di sebut sad atatayi,di mana ada bagian yg di sebut memaksakan kehendak yg dilarang,jika memahami ajaran ini semestinya orang tua berpikir kalau mau menjodohkan anaknya,sadarilah apa yg sedang di usahakannya tdk sesuai dengan ajaran sad atatayi,janganlah karena ambisi semata yg harus terpenuhi shingga anak di korbankan demi suatu tujuan,alangkah berdosanya jika demikian,seperti kata pepatah 'bersenang senang di atas penderitaan orang lain' dlm hal memaksakan anak untuk menerima pilihan orang tuanya yg di untungkan adalah orang tua,sedangkan si anak demi memenuhi ambisi orang tuanya rela tertekan dalam penderitaan.

Sungguh sulit menerima orang yg bukan pilihan hatinya,bisa di bayangkan perasaan si anak,memang semua orang tua menginginkan anaknya hidup bahagia adalah wajar,bukankah jodoh di tangan tuhan,kenapa orang tua yg menentukan,,wujudkan keinginan baik sebagai orang tua dengan jalan yg benar perbanyaklah berbuat baik atau kurangi berdosa adalah upaya baik buat masa depan anak anaknya.hentikan upaya perampasan kebahagian anak biarkan anak berexpresi dan menjatuhkan pilihannya sesuai hati nuraninya karena cinta sejati tumbuh dari hati nurani,bukan atas anjuran atau intervensi orang lain

Terimalah yg menjadi pilihan hatinya dan syukurilah semuanya astungkare akan indah pada waktunya.


Rahayu
Waktu adalah raja

No comments:

Post a Comment