Tuesday, January 28, 2020

Ketika Pelinggih Taksu berbeda bentuk

WeKetika pelinggih Taksu beda bentuk jgn nilai penampilannya ternyata yang di puja adalah sama

Kata “Taksu” adalah kata bahasa Bali (bukan Sanskerta atau Jawa Kuno atau Kawi) yang berarti kekuatan bathin atau kekuatan spiritual. Kekuatan di dalam diri yang memancarkan pesona, daya pukau, wibawa dan sekaligus karisma (Suhardana, 2011:157).

Palinggih Taksu adalah palinggih dari Dewi Saraswati, sakti (kekuatan) Dewa Brahma dengan bhiseka Hyang Taksu yang memiliki fungsi memberikan kekuatan spiritual atau daya magic yang menyebabkan keberhasilan semua pekerjaan dan memelihara semangat dan gairah hidup yang penuh dengan godaan (Winanti, 2009:31). 

Di tinjau dari segi bentuknya ada beberapa bentuk pelinggih taksu pada merajan/sanggah namun bentuk itu tidaklah membedakan yang di puja dan fungsinya.

Pelinggih taksu ada juga yang membuat pada halaman rumah yang di sebut pelinggih taksu Geginaan ini banyak di temukan di daerah Tabanan.Namun yang di bahas di sini bukanlah taksu pada halaman rumah melainkan taksu yang ada pada Merajan/sanggah
Adapun bentuk Palinggih Taksu pada merajan/sanggah dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :

Taksu Tenggeng

Taksu ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian bawah disebut Bataran, diatas bataran menggunakan sebuah tiang yang menyangga semua ruangan atau rong lengkap dengan atapnya. Dengan demikian, Taksu Tenggeng adalah palinggih yang bagian bawahnya merupakan bataran, di tengahnya sebuah tiang dan bagian atasnya sebuah ruangan yang beratap.pelinggih seperti ini masih ada di daerah Singaraja sekitaran Desa Gesing,namun seiring perkembangan jaman sudah mulai ada perubahan.

Taksu Nyangkil

Bentuknya hampir sama dengan Taksu Tenggeng. Hanya saja ruangannya terdiri dari dua ruangan (rong). Bagian bawah disebut bataran, bagian tengah disebut tiang (saka) bagian atas dua buah rong yang menyangga atap.

Taksu Agung

Bentuk bangunan Taksu Agung terdiri dari bataran di bagian bawah, di bagian tengah adalah badan bangunan, di atasnya merupakan sebuah ruangan disangga oleh sepasang Saka Anda ditutupi oleh atap bangunan. Penggunaan masing-masing palinggih Taksu ini tergantung dari latar belakang sejarah dari keluarga yang memiliki merajan tersebut. Meskipun berbeda-beda bentuknya, fungsi Taksu ini adalah sama dan yang melinggih sama juga yaitu Sang Hyang Saraswati.

Semua bentuk pelinggih taksu di pengaruhi oleh Desa kala patra,namun esensinya yg di puja tetaplah sama,tdk di pengaruhi oleh bentuk corak dan motif ukiran.
Yang utama adalah niat tulus memuja itulah dasar dari bhakti.Karena bhakti adalah rasa,sedangkan rasa berbeda pada masing masing individu.

Semoga bermanfaat
Om shanti shanti shanti om



Sumber : input Bali
Di sunting : Jmk Gde Garnida

2 comments:

  1. Mohon maaf ,ada pelinggih taksu ,seperti taksu agung tapi tidak berisi tiang yg ditengah

    ReplyDelete
  2. Sekarang kebanyakan yg buat pelinggih taksu seperti itu,tdk bisa di salahkan itu bersifat desa kala patra yg perlu di ingat ayat bhakti pada pelinggih taksu.

    ReplyDelete