Thursday, January 2, 2020

MAKNA UPACARA BAYUH OTON

Makna upacara bayuh oton

Oleh ; Jmk Gde Nyoman Garnida

Bayuh oton adalah upacara yang diyakini dapat menetralisir derita bawaan akibat dari karma wasana (singgih wikarman).Di daerah bali utara(buleleng) bayuh oton lebih di kenal dgn upacara "metubah" berasal dari kata "metu" dan "ubah"di mana metu = lahir,ubah =  merubah,bermakna merubah pengaruh negatif kelahiran dgn upacara yadnya.
Bayuh oton dilaksanakan tepat pada hari kelahiran sang meoton/mebayuh berdasarkan wuku dan wewaran, kemudian Upakara yang dipergunakan disesuaikan dengan wuku dan wewaran atau hari kelahiran sang mebayuh, setiap wuku dan wewaran memiliki jenis Upakara yang berbeda sehingga akan ada perbedaan jenis banten dan tempat pelaksanaan sesuai dengan hari kelahiran
      Sebelum melakukan upacara bayuh oton,perlu di lakukan pewacakan.
Pewacakan berasal dari kata waca,yg artinya membaca sastra/tenung tentang sifat bawaan menurut hari kelahiran baik itu yang mencakupi wuku dan wewaran,hal ini biasanya dilakukan oleh Ida Pandita/ Sang Sulinggih/pemangku,ini berfungsi sebagai pemahaman watak dan karakter serta hal-hal yg baik atau tidak dilakukan dimasa mendatang oleh sang mebayuh,dalam menjalani kehidupan.
      Fungsi Upacara Bayuh Oton. 
Bayuh oton memiliki fungsi sebagai penyucian diri, baik secara jasmani maupun rohani karena setiap kelahiran manusia,slalu di ikuti unsur-unsur magis khususnya terhadap unsur-unsur negatif kejiwaan dari manusia sendiri (karma)

      Di dalam upacara bayuh oton,ada banten penebusan, atau juga sering disebut dengan nebusin yang berarti menebus. Sehingga sangat jelas bahwasanya bayuh oton merupakan sarana untuk membayar hutang (naurin)yang dibayarkan atau ditebus dengan sarana upakara dalam hal ini adalah hutang-hutang pada kelahiran sang mebayuh oton .oleh karena ada utang,yg mesti di bayar shingga upacara bayuh oton sebenarnya wajib di laksanakan (ida sinuhun bongkasa). Maoton/Otonan merupakan peringatan terhadap hari kelahiran berdasarkan wuku dan ucapan terimakasih kepada Hyang Guru dan leluhur karena diberikan kehidupan/kelahiran yang merupakan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan untuk mencapai moksa.
Oleh : Jmk Gde Nym Garnida

Sumber sastra
Bayuh oton (I Gede Sugata Yadnya Manuaba)                                              
Bayuh oton (I Nyoman Singgih Wikarman) 
Tenung Wrespati Kalpa ( I Made Bija Arya Bang Pinatih)

No comments:

Post a Comment