Mantram dan tata cara nunas tirta dan mebija untuk meminimalisir kekeliruan
Setelah melakukan persembahyangan slalu di akhiri dgn nunas tirta ( air suci ) dan bija,yg merupakan produk paling akhir dari rangkaian semua kegiatan upacara.telah terjadi pergeseran tata cara saat nunas tirta,entah di sebabkan karena suatu kekeliruan atau apapun itu bentuknya semestinya bisa di kendalikan,yang semestinya di percikan tiga kali,meminum tiga kali,meraup tiga kali,namun dalam prakteknya cuma dipercikan dan meminum saja 3 kali,setelah itu kembali di percikan,ini agak susah memaknai maksud dan tujuannya.
Berikut diuraikan tuntunan nunas tirta dan mebija sbb :
Di percikan ke ubun ubun tiga kali
Om ang brahma amrta ya namah
Om ung wisnu amrta ya namah
Om mang iswara amrta ya namah
Di minum tiga kali
Om sarira paripurna ya namah
Om Ang Ung Mang sarira suddha pramantya ya namah
Om um ang samo sampurna ya namah
Di raup ke muka ( wajah ) tiga kali
Om Siwa amrta ya namah
Om Sada Siwa amrta ya namah
Om Parama Siwa amrta ya namah
Bija di dahi
Om sriyam bhawantu
Bija bawah tenggorokan
Om sukham bhwantu
Bija di telan
Om purnam bhawantu
Om ksma sampurna ya namah swaha
Di ambil dari buku sastra sanskerta karya
Dr.Putu Winanti S.Ag M.Pd ( dosen ihdn )
Semoga bermanfaat
Om shanti shanti shanti om
Oleh : Jmk Gde Nyn Garnida
No comments:
Post a Comment