Wednesday, February 12, 2020

Ketika ekajati keberadaanya tidak di pakai oleh kerabat dan warga sekitarnya

Ketika ekajati keberadaannya tidak di pakai oleh kerabat dan warga sekitarnya

Keberadaan diri yang diakui oleh orang lain tak jarang membuat orang2 bisa merasa bahagia. Pandangan orang lain terhadap kita tidak jarang membuat kita berusaha keras untuk diakui. Hal ini karena pengakuan dari orang lain atas diri kita, membuat kita merasa hidup dan hidup jadi lebih berarti.

Tapi apakah benar pengakuan dari orang lain benar-benar membuat kita bahagia atau hanya untuk gengsi semata? Tidak jarang sebagian besar yang pada akhirnya tidak menjadi dirinya sendiri karena ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Pengakuan dari orang lain atas eksistensi diri kita menjadi tolak ukur kebahagiaan, sehingga rasanya hidup belum sempurna jika belum ada orang yang memberi pujian atau pengakuan yang tinggi pada diri kita.Dengan demikian kebahagiaan menjadi pemberian atau belas kasihan orang lain bukan datang dari dalam diri sendiri
Yang semestinya kebahagiaan datang dari diri sendiri bukan atas pengakuan pihak lain

Dalam Hindu Bali kita mengenal dua golongan brahmana yaitu brahmana dwijati dan brahmana ekajati,untuk menjadi keduanya tidaklah mudah ada beberapa syarat yang harus di penuhi
Belakangan golongan ekajati menjadi primadona di masyarakat perkembangannya bagaikan jamur di musim hujan jika benar benar paham akan etika,tattwa,dan ritual maka ini menjadi angin segar buat perkembangan Agama Hindu Bali tapi jika sebaliknya maka entahlah apa yang akan terjadi kedepannya,sungguh sesuatu yang ironis.

Seiring dengan perkembangan jaman banyak masyarakat yang mencibir kedua golongan ini yang semestinya mereka menghargai dan menghormati sebagai pemuka agama dalam Hindu Bali.
Golongan eka jati paling sering di jumpai di beberapa tempat tidak mendapat pengakuan yang sepantasnya yang justru kebanyakan dari kerabat dekatnya shingga keberadaannya dan jasanya hanya di pakai warga bukan dari tempat tinggalnya atau wilayah di seputaran di mana mereka tinggal atau keluarga dekatnya.

Bahkan ada cerita seseorang yang akan menaikkan status dari ekajati ke dwijati justru tidak mendapat ijin dari keluarga dekatnya tidak tanggung tanggung sang keluarga melakukan upaya penjegalan agar apa yang di lakukan itu tidak berhasil atau gagal
Lebih tragis lagi baru melakukan pewintenan eka jati saja sudah mulai ada oknum2 melakukan upaya penjegalan dengan menghasut orang orang di sekitar agar apa yang di sampaikan terwujud shingga penjegalan berjalan lancar

Inilah fenomena yang terjadi di jaman kekinian yang sebenarnya sang ekajati dan dwijati tidak pernah menuntut mendapat pengakuan atau penghormatan berlebihan karena kedua golongan ini paham dalam menjalakan ajaran agama Hindu Bali

Golongan ini paham akan hakekat kesucian teruntuk diri sendiri bukan butuh pengakuan orang lain,melainkan kesucian dari dan untuk diri sendiri
Jika ini di pahami maka bukanlah sesuatu yang aneh jika ada orang yang berusaha menjegal karier seseorang dalam dunia spiritual itu semua merupakan upaya yang belum paham akan pentingnya sebuah kesucian dalam pandangan agama Hindu Bali

Tubuh di bersihkan oleh air,pikiran di bersihkan oleh ilmu pengetahuan dengan berpegang teguh pada sloka tsb maka tidak ada untungnya untuk menghalangi proses kesucian orang lain,karena hanya ilmu pengetahuan yang bisa mensucikan pikiran bukan pengakuan dari pihak orang lain

Daripada sibuk dan selalu merasa tidak puas karena ingin dapat pengakuan dari orang lain, lebih baik perbanyak bersyukur dan  biarkan Tuhan saja yang perlu mengakui keberadaan akan kebaikan dan proses penyucian yang telah di lakukan. Tidaklah perlu bermuka dua untuk mendapat pujaan dari alam sekala dan niskala
Cukup alam niskala saja karena kesucian proses yang utama secara niskala bukan saja sekala
Dalam rangka mensucikan diri adalah hak setiap pemeluk agama Hindu maka hentikanlah upaya menghalangi seseorang ketika akan meningkatkan kesucian yang semestinya di dukung dengan penuh bukan sebaliknya.



Oleh : Jmk Gde Nym Garnida

No comments:

Post a Comment