Tuesday, February 11, 2020

Tradisi metenung atau ngraganin dalam Hindu Bali untuk bayi yang baru lahir

Tradisi metenung atau ngraganin dalam Hindu Bali untuk bayi yang baru lahir
Agama Hindu punya lima keyakinan yg di sebut Panca sradha yaitu
1.Percaya terhadap adanya Brahman
2.Percaya terhadap adanya Atman
3.Percaya terhadap adanya Karmaphala
4.Percaya terhadap adanya Punarbhawa
5.Percaya terhadap adanya Moksa

1.Percaya terhadap adanya Brahman
Yaitu sebuah kepercayaan terhadap adanya tuhan yang maha esa hanya satu tidak ada duanya

2.Percaya terhadap adanya Atman
Yaitu sebuah kepercayaan adanya atman sang roh yang kekal dan menjiwai setiap mahluk hidup di dunia ini

3.Percaya terhadap adanya karmaphala
Yaitu sebuah kepercayaan akan hasil dari suatu perbuatan,yang baik akan menghasilkan kebaikan pula

4.Percaya terhadap adanya Punarbhawa
Yaitu sebuah kepercayaan akan kelahiran yang berulang ulang yang di sebabkan oleh karmaphala

5.Percaya terhadap adanya moksa
Yaitu sebuah kepercayaan akan adanya kebebasan dari hukum karmaphala,inilah tujuan dari Hindu.

kelima keyakinan ini menjadi dasar utama memeluk agama Hindu,bagi umat Hindu beragama merupakan hubungan bersifat pribadi dengan tuhannya,oleh karena demikian siapapun tidak boleh mencampuri urusan yg bersifat pribadi itu.

Menurut Hindu manusia terlahir ke dunia merupakan sebuah proses punarbhawa yg di sebabkan oleh karma phala,baik buruk kehidupan sekarang sangat di pengaruhi oleh karma masa kehidupan terdahulu,di takdirkan menjadi manusia adalah di sebabkan karma phala masa lalu,tdk usah terlalu bersedih sebaiknya harus berbangga karena sudah terlahir menjadi manusia,karena hanya manusia yang bisa menolong dirinya sendiri,inilah manusia di sebut sebagai mahluk yang utama di antara semua mahluk ciptaan tuhan.

Kesempatan terlahir menjadi manusia adalah patut di banggakan karena kesempatan ini adalah kesempatan emas yang bisa di pergunakan untuk memperbaiki kehidupan yang akan datang atau untuk mencapai moksa ( kebahagian yang kekal dan abadi).

Untuk bayi baru lahir di Hindu Bali punya tradisi yang di sebut metenung/metuun/graganin berbeda nama namun tujuan sama,perbedaan ini di sebabkan Desa Kala Patra namun pada hakekatnya tetap sama

Kata metenung berasal dari kata tenung yang berarti ramal jadi metenung berarti meramal.
Kata metuun berarti menurunkan,nah timbul pertanyaan siapa yang di turunkan ??  tentu sesuai yang di inginkan oleh yang metuun entah itu leluhur yang sudah meninggal atau yang baru lahir.
Kata graganin berasal dari raga yg bermakna roh yang menjiwai badan kasar manusia.

Dapat di simpulkan tradisi metenung/metuun/graganin adalah  bertujuan untuk mengetahui roh/atma yang berreinkarnasi ke dunia karena Hindu meyakini ada punarbawa atau kelahiran yg berulang ulang.
Ini juga bertujuan meminta petunjuk tentang upacara tetagihan (permintaan) sang reinkarnasi agar tdk salah dlm pelaksanaan upacara demi keselamatan dan kesehatan sang bayi di dunia dan juga kadang kadang ada permintaan nama dari roh/atman yang terlahir.

Oleh karena amat penting tradisi ini maka masih sangat lestari di masyarakat Hindu Bali
Walaupun jaman sudah sangat berubah tapi tradisi ini masih tetap berjalan.


Oleh : Jmk Gde Nym Garnida

No comments:

Post a Comment